Mendaras Buku “Risalah Untuk Kaum Muslimin”


Sudah dua Ramadhan Habib Ismail Fajrie Alatas menjalani ibadah puasa di Pekalongan. Dan beliau mengisi pengajian di kediaman Maulana Habib Luthfi. Materi pengajiannya adalah “Madzhab Frankfurt”. Pada tahun pertama, yaitu Ramadhan tahun 1433 H Habib Ajie mengulas tuntas pemikiran tokoh-tokoh madzhab Frankfurt, seperti Max Horkheimer, Theodor Adorno, Walter Benjamin, dan Jürgen Habermas. Dan juga pemikiran para pendahulu tokoh-tokoh tersebut, yaitu  Karl Marx dan beberapa murid cemerlang Mark. Kemudian berlanjut kedalam kajian Modernisme dan Post Modern. Diskusi sangat menarik karena peserta diskusi adalah santri-santri senior alumnus berbagai pesantren dan juga mahasiswa sarjana dan pasca sarjana beberapa Universitas. Kegiatan tersebut berlangsung hampir sebulan penuh.

Pada tahun berikutnya, Habib Ajie membaca buku “Risalah Untuk Kaum Muslimin”. Buku ini ditulis oleh Prof. Dr. Syed Naquib Alattas. Didalamnya beliau  membahas problem-problem sosial dan epistimologi yang dihadapi umat Islam. Dalam buku ini Prof. Alattas merinci apa saja problem utama yang dihadapi umat Islam, sifat asasi kebudayaan Barat, Faham kebebasan, Faham perubahan, masalah generasi dan jurang identiti, faham bahasa, faham kesusastraan, faktor-faktor kemunduran umat dari dalam, faham akal dan sekular. Secara general buku ini memberikan gambaran mengenai peta posisi ilmu pengetahuan Islam dahulu dan kini, serta problem solving atas kemandegan epistimologi keilmuan dalam Islam. Dalam buku ini secara terperinci dan runut Prof. Alattas menjelaskan tahapan-tahapan yang harus dilalui manakala seorang intelektual akan mengambil positioning untuk berkontribusi dalam ilmu pengetahuan, dan bagaimana ia menyiapkan diri pribadi sebagai seorang inetelektual. Untuk menggambarkan pentingnya buku Prof. Alatas ini dapat dikatakan buku ini merupakan buku dasar yang harus dibaca seorang pelajar, calon intelektual dan intelektual, seperti kitab ta’lim mutaalim yang menjadi dasar ketika seorang santri memulai mempelajari ilmu. Risalah untuk Kaum Muslimin karya Prof. Alattas ini adalah peta, yang akan membimbing intelektual muslim melangkahkan kaki mereka. Jangan mengaku dan merasa menjadi intelektual jika belum membaca buku Prof. Alatas ini.

Nah, pada Ramadan kali ini Habib muda datang jauh dari Amerika untuk mengkhatamkan buku tersebut di Pekalongan. Habib Ajie akan melanjutkan ulasan ke 54 dari 74 chapter (bagian) yang terkandung dalam buku “Risalah Kaum Muslimin”. Pengajian akan dimulai pada 10 hari pertama bulan Ramadan. Ini adalah kesempatan emas. Kenapa ini kesempatan emas? Ada beberapa alasan. Habib Ajie dengan piawai mengulas isi buku ini sebagaimana yang ia terima langsung dari penulisnya; Prof. Alattas, kemudian memposisikan isi buku sesuai worldview, dan Habib Ajie mengaktualisasikan buku ini dalam kondisi real umat Islam saat ini, ini adalah sisi uniq dan keistimewaan pertama. Kedua Habib Ajie mengaji langsung dan mendapatkan sanad dari pengarangnya; Prof. Alattas, dengan demikian yang ikut serta dalam pengajian ini mempunyai sanad yang bersambung dengan Prof. Alattas. Ketiga, Habib Ajie adalah intelektual yang dalam dirinya terkumpul ilmu pengetahuan Timur dan Barat, spirit kebudayaan Timur dan Barat, ruh peradaban Timur dan Barat, sebagaimana diketahui Habib Ajie selain mengenyam pendidikan di Australia, Singapura dan Amerika, ia juga mengenyam pendidikan di Yaman dan menceburkan diri dalam pengajaran dan dzauq leluhurnya di Yaman. Dan keempat, peserta diskusi juga akan mendengar komentar dan ulasan singkat dari Maulana Habib Luthfi bin Yahya atas kesimpulan diskusi.

Daras buku “Risalah untuk Kaum Muslimin” ini merupakan bagian dari jadwal pengajian di kediaman Maulana Habib Luthfi bin Yahya. Abah, sendiri, demikian kami memanggil Habib Luthfi, akan mengomentari dan menguraikan kitab fath al-bāri, tafsīr al-jalālain dengan menggunakan beberapa kitab tafsir pembanding yaitu: tafsir ṭabarī dan tafsīr al-rāzī. Disamping juga ada kegiatan tasheh penulisan sejarah wali songo, terutama diikuti oleh alumni Madrasah Hidayat al-Mubtadiin PP. Lirboyo Kediri. Kegiatan tasheh diadakan setiap pagi, setelah subuh hingga jam 9 pagi. Santri, mahasiswa dan umum silahkan hadir dalam kegiatan yang penuh manfaat ini. Selamat menjalankan ibadah puasa. (1 Ramadhan 1435H/ A. Tsi).

*Keterangan Foto: Maulana Habib Luthfi bin Yahya, Prof. Naquib Alattas, Habib Ismail Fajrie Al-Attas. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mendaras Buku “Risalah Untuk Kaum Muslimin” "

Post a Comment